April 30, 2013
Ada sebuah ungkapan di barat sana bahwa hidup sejatinya dimulai ketika seseorang telah menginjak usia 40thn. Mengapa?
Karena biasanya secara sosial & ekonomi, umumnya ketika seseorang telah menginjak usia tersebut relatif telah mapan. Secara psikologis juga pastinya pribadi ybs sudah bisa dianggap matang. Bayangkan, telah mengarungi hidup selama 40 tahun! Pastinya sudah banyak asam garam kehidupan yg didapatnya. Kegagalan & keberhasilan, pahit getir & manisnya hidup telah dilaluinya. Sehingga menjadi pribadi yg dewasa yg sebenarnya. Walaupun 'being old is a must but being mature is a choice' tetapi kalo sudah 40thn tdk dewasa juga ya kebangetan namanya :p
Mungkin belum semua aspek kehidupan kita telah menginjak tingkat yg bisa dibilang mapan. Mungkin malah dari 100 orang berusia 40, hanya 10-20% yg benar2 telah mencapai puncak kemapanan. Namun semua adalah jalan hidup yg tidak ditentukan oleh usaha & upaya seorang semata, ada faktor bawaan, lingkungan, pergaulan dan utamanya pertolongan Tuhan yg paling menentukan apakah seseorang dilimpahi berkah & rahmat rejeki berlimpah dibanding org lain. Atau jangan2 selama ini kita telah mendapatkan rejeki yg berlimpah tersebut namun tidak kita sadari. Tidak semua rejeki yg kita minta terkabul, umumnya kita mengharap rejeki harta. Namun rejeki berupa keluarga besar & keluarga inti yg utuh, solid & amanah, nikmat iman, sehat & semangat serta dijauhi dari segala kemalangan kemusyrikan dll seringkali tak kita hargai.
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui" (Al-Baqarah : 216)
Ampun ya Allah, jangan sampai daku trmsk org2 yg tdk pandai bersyukur. Naudzubillahi mindzalik!
Sejatinya justru kematangan pengalaman yg menjadi kekuatan seseorang yg telah menginjak usia sakti ini. Setidaknya ia telah menjalani 15-20thn di bangku sekolah! Melalui sedikitnya 10-15thn pengalaman kerja, baik kerja sendiri, kerja dgn org lain atau dalam institusi formal maupun non formal. Mengalami pasang surut kehidupan pribadi maupun karir. Bahkan, bagi yg beruntung telah berkeluarga, memiliki pengalaman mengarungi mahligai pernikahan yg relatif aman sentosa selama sedikitnya lebih dari 10 tahun. Bisa bertahan dg baik dan bahkan dipercaya membina anak manusia lain yg kini menjadi tanggungjawabnya adalah suatu rejeki juga.
Harus disadari, tidak semua jalan yang telah kita pilih selama 40 tahun kehidupan adalah jalan yg benar. Mungkin ada jalan yg justru penuh onak duri. Mungkin pernah salah menentukan arah, bukan memasuki jalan tol yg lapang & lancar, malah masuk gang sempit yg ramai & lambat. Namun itu semua adalah pilihan hidup yg harus dilaluinya. Bagaimanapun semua telah memperkaya pengalaman hidup.
Yg pasti sekarang kita, Insya Allah sudah sangat tahu siapa dirinya sendiri. Apa kelebihan & kekurangannya. Apa yg menjadi semangat/passion yg membuat selalu ingin terbangun menjemput hari dan beraktivitas. Apa keinginan/goal yg harus ditempuh & yg harus ditinggalkan. Apa mimpi/dream yg masih bisa diwujudkan & yg harus dilupakan. Sehingga pilihan2 yg diambil saat ini utk kedepannya telah dipikirkan dengan seksama dan akan diperjuangkan sekuat tenaga hingga terwujud.
Usia 40 tahun bukan usia yg muda lagi tapi juga bukan usia yg sudah tua. Paling tidak, sebagai muslim, msh ada +/- 23 tahun usia kehidupan yg masih bisa ditempuh. Usia produktif pun masih cukup panjang sehingga sebenarnya masih banyak yg bisa diperbuat agar menjadi insan yg rahmatan lil alamin!
Wallahualambishawab
BSD, 28 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar